Pernyataan Pecinta


siapa yang dapat menenangkan gelombang badai dalam hati; sedangkan tiada siapapun yang mampu mendengarkannya secara utuh.

berapa banyak dari mereka yang mendengarkan tapi terasa bosan ketika waktu baru sedikit berjalan. seolah nampak dalam pandangan mereka sedemikian sederhana; padahal telah terpampang kerumitan yang bahkan jauh dari kata selesai.

runutan yang mereka pahami adalah sebatas bias yang kerdil, hingga tiada yang memahami kewarasan dalam mencinta melainkan ia adalah seorang pecinta.

mereka memetik banyak kalimat bijak, bahwa hidup masih teramat panjang, dan saat itu juga ia lalai tentang mati yang bisa kapan saja. mereka petik kalam luhur pada sesuatu yang bahkan belum mereka mengerti. hingga terlahir sebuah kesalahkaprahan dalam memandang sebuah fenomena.

pecinta tau luas kubus yang harus terisi tapi ia memilih mencintai pemilik kubus daripada apa yang di dalam kubus. ia lebih memilih siapa daripada apa, ia memilih sosok daripada pemberian. Apa yang mesti dijabarkan kembali tentang kepahaman yang masing-masing dari kita harusnya sudah mengerti.

pembagian dari tiap penafsiran justru mengaburkan semuanya. masing-masing kepala memiliki penjelasan dan uraian yang berbeda, tapi mengapa tak kunjung kau percaya bahwa ada sebagian dari kita yang memang sungguh-sungguh mengerti. kenapa yang terjadi adalah kau nafikan semua pernyataan dan pupuskan semua kata yang memang sengaja ditinggalkan?


- Seberang Jalan di Utara Ibukota, 19 Desember 2019

Komentar