Jika kamu memiliki sebuah doa yang belum juga dikabulkan Tuhan, coba periksa kembali lantunan doa mu, kualitas doamu, adab doa mu. Bila sudah, cobalah untuk lihat kembali perilakumu, amalanmu, kepatuhanmu dan bagaimana caramu memperlakukan orang lain.
Mungkin sesuatu yang akan didatangkan padamu adalah cerminan
dari dirimu sendiri. Berhenti menuntut Tuhan dan berdoalah dengan benar. Karena
Dia Maha Baik, mana mungkin kamu dibiarkan tidak mendapat apa-apa selepas
berdoa dan memohon pada-Nya
Aku pernah membaca suatu kutipan yang berisi demikian “Bila
kamu merasa sedih atas sesuatu yang menimpamu, coba ingat kembali, tentang
ujian berat yang di terima Rasulullah SAW selama hidupnya. Maka kamu akan dapat
berfikir dengan baik, bahwa masalahmu itu tidaklah ada apa-apanya”.
Kamu hanya terus merindui dia yang bahkan belum tentu untuk
mu, kenapa kamu tidak merindukan DIA yang Maha memiliki dan menyayangi mu? Bila
kamu ingin merasakan cinta yang baik, dapatkanlah dari yang maha baik,
dapatkanlah dari yang maha penyayang dan dapatkanlah dari sang pemilik cinta
itu sendiri. Bukankah kamu sendiri tahu dia siapa? Dia Tuhan mu, Dia Rabb mu,
Dia yang Maha memiliki dan Maha menyayangimu, apa sedemikian angkuh nya dirimu
menolak panggilan cinta darinya? Bila kamu telah merasa lelah atas beban
hidupmu. Bersimpuh dan kembalilah, sesungguhnya Dia maha merindukan taubat dan doa mu, Dia sayang padamu, Dia cinta akan kamu.
Jangan mendusta bahwa dirimu tak membutuhkan-Nya, adanya
kamu saat ini juga karena Dia, Jadi, berhenti berlari dari sekarang juga,
kembalilah, kembali pada-Nya yang tidak mungkin mengecewakan dan meninggalkan. Kembalilah
pada dia yang maha merindukan dan yang memiliki rasa sayang terbaik dari mereka
yang menyangimu.
Bila bukan pada-Nya, pada siapa lagi Anda akan kembali? Dia
hanya ada satu, Dia Maha tunggal, karena tiada suatu apapun yang mampu
menyerupai dan sebanding dengan-Nya. Dekatilah Dia dan kebahagiaan akan selalu
menyirami kehidupanmu.
Wahai diriku yang masih membatu dan enggan kembali. Berbaliklah,
cintai Dia dan kamu akan selamat selamanya. Namun bagaimana cara kembali
padanya? Ikutilah ajaran Kekasih-Nya, ikutilah ajaran Kekasih-Nya yang juga amat
sayang pada mu. Yang amat peduli terhadapmu melebihi dirimu sendiri. Dia yang
membawa risalah dan kedamaian ats kehidupan kamu. dan dia adalah Sayyidina
Muhammad SAW.
Bebahagialah dengan apa yang ia bawa, atas ajaran dan ilmu
yang bergun auntuk kehidupanmu. Berhenti menyekat-nyekat antara hidup dan
agamamu. Semua itu adalah hal yang satu. Karena tanpa agama itu (Islam) mana
mungkin kamu bisa hidup sedemikian tentram.
Wahai diriku yang masih sering terlupa, ingatlah kembali
atas ajaran Sang Kekasih, ingatlah kembali atas ajaran-ajaran yang telah ia
sampaikan. Berbaik sangkalah kepada orang lain, sayangilah setiap makhluk yang
ada, dan patuhlah terhadap orang tua.
Wahai diri yang masih ingin dipuji, sadarilah dari sekarang,
bahwa segal pujian itu hany milik Allah swt. Hanya nama Allah yang paling baik
dan yang palik layak dipuji dari segala nama yang ada dipermukaan bumi. Tidak ada
nama yang layak terukir paling jelas didalam hati selain pemilik hati itu
sendiri. Sadarlah wahai diri. Kamu telah berjalan begitu jauh dari rahmat
Tuhanmu. Segeralah kembali dan berbahagialah dengan mereka yang juga disayang
oleh-Nya
Berbahagialah pada kebahagiaan yang kekal., bersama sang
penghulu hati “Sayyidina Muhammad SAW” yang salam dan shalawat terbaik senantiasa
tercurah kepada baginda yang tercinta.
Wahai diri….. Kembalilah.
Komentar
Posting Komentar