Dikala cuaca berkata


langitku kini seakan termangu,
tak lagi terang penuh cahaya yg memikat ,tak pula ia menjadi pekat dan penuh bintang yg saling berpeluk erat.

langitku kini berwarna kelabu. diantara perpaduan warna biru dan abu .
tak cemerlang pun tak mengapa. bila nanti kudapat tetesan air itu memnyentuhku dengan lembut seraya aroma segar yg terus saja memikat didalam relung jiwaku.

kini sang kelabu pun menutupi teriknya matahari yg sedari tadi membakar kulitku.
kilat pun datang bersambutan , suara gemuruh pun seakan meyakinkanku bahwa ini adalah sebuah saat yg tepat.

Terasa pilu memang, aku mulai tak mengerti mana air langit mana air mata.
Keduanya turun bersama dengan deras tuk membasuh luka.

Komentar